Monday, August 4, 2014

Fungsi Lampu Hazard


Hazard Lamp (Lampu Darurat) atau biasa disebut Lampu Hazard adalah lampu yang hidup bersamaan ketika tombol hazard (Bergambar Segitiga Merah) ditekan. Lampu Darurat berfungsi sebagai penanda keadaan darurat yang dialami oleh pengemudi kendaraan tersebut. Hal ini tertulis dalam UU No 22 Tahun 2009 tentang LLAJ, Pasal 121 ayat 1 yang menyatakan :

"Setiap Pengemudi Kendaraan Bermotor wajib memasang segitiga pengaman, lampu isyarat peringatan bahaya, atau isyarat lain pada saat berhenti atau Parkir dalam keadaan darurat di Jalan".

Yang dimaksud dengan “isyarat lain” antara lain lampu darurat dan senter.

Yang dimaksud dengan “keadaan darurat” adalah Kendaraan dalam keadaan mogok, Kecelakaan Lalu Lintas, dan mengganti ban.

Namun untuk menjadi perhatian bagi para pengemudi, terdapat kebiasaan yang menyalahgunakan fungsi dari Lampu Hazard. Diantaranya sebagai berikut:

1. Menggunakan saat hujan. Menggunakan saat hujan hanya membingungkan pengemudi dibelakang karena saat lampu hazard dinyalakan, Lampu Sein tidak berfungsi karena tertutup oleh lampu hazard. Anda cukup berhati-hati saja saat hujan atau dengan menghidupkan lampu utama.

2. Menggunakan saat memberi tanda lurus di persimpangan. Menggunakan saat bergerak lurus tidak perlu karena dengan tanpa menghidupkan lampu sein berarti anda menandakan diri akan bergerak lurus kedepan.

3. Menggunakan saat dilorong gelap. Menggunakan saat dilorong gelap tidak perlu karena tidak ada efeknya, yang ada hanya membingungkan kendaraan dibelakang. Cukup nyalakan lampu senja atau lampu utama karena lampu merah dibelakang mobil sudah menyala yang artinya memberi tanda bahwa ada mobil didepan.

4. Menggunakan saat berkabut. Cukup menyalakan lampu kabut (FogLamp) yang berwarna kuning / lampu utama.

Dengan mengetahui hal-hal yang disebutkan diatas, diharapkan para pengguna jalan dapat lebih cerdas dalam mengemudi. Tidak mengikuti kebiasaan yang LUMRAH namun SALAH.

(Sumber : Humas Mabes POLRI)

Monday, February 10, 2014

Perjalanan Keluarga Bersama Avanza I ( Pantai Goa Cemara Bantul)


Toyota Avanza kami sudah di rumah sekitar sebulan tapi hanya dipakai wira-wiri ke kantor dan sekolah anak saja. pilihan mobil kami memang jatuh pada mobil yang digelari mobil sejuta umat. Setelah sekian lama memakai mobil produk Toyota pula, kami memang lebih mantap memakai produk dari PT Toyota Astra Motor (www.toyota.co.id) tersebut.Dengan konsumsi BBM sekitar 11-12 km/liter jauh lebih irit dari mobil yang lama.
Setelah mendapat nomor polisi resmi dan terpasang, kami sekeluarga memutus untuk mengawali perjalanan keluarga dengan mengunjungi Pantai Goa Cemara yang berlokasi di dusun Patehan, Gadingsari, Sanden, Bantul. Pantai ini berjarak kurang lebih sekitar satu kilometer di sebelah timur Pantai Samas dan bersebelahan dengan Pantai Pandansari yang ada mercu suarnya. Jarak pantai dari kota Jogjakarta sekitar 28 kilometer. Perjalanan ke pantai melewati jalan aspal yang relatif halus sehingga tidah begitu terasa goncangan dan mesin halus. Dengan 6 orang penumpang didalamnya sangat terasa lega dan nyaman sehingga tepatlah Toyota Avanza sebagai mobil keluarga terpopuler.

 Nama Pantai Goa Cemara ini mungkin masih terasa asing bagi pelancong yang berasal dari luar kota Yogyakarta. Seperti namanya, Goa Cemara yang dimaksud di sini adalah adalah rerimbunan pohon cemara udang yang saling terkait rapat, dimana di bawahnya membentuk lubang mirip sebuah goa.

Jajaran pohon cemara yang lebat tersebutlah yang menjadi ciri khas pantai ini. Pemandangan hutan cemara yang asri, membuat orang yang pernah mengunjungi pantai ini menganggap Pantai Goa Cemara sebagai pantai yang alami dan indah. Untuk menuju ke area hutan cemara ini, pengunjung harus melewati gundukan pasir terlebih dahulu. Di dalam hutan inilah para pengunjung dapat bersantai dan biasanya anak-anak dapat memanjat pohon karena tidak terlalu tinggi.Suasana di bawah pohon sejuk dan rindang. Seperti halnya pantai-pantai selatan di wilayah Kabupaten Bantul, pantai ini mempunyai pasir berwarna hitam dan berombak besar. sehingga tidak disarankan untuk mandi atau berenang di pantai.
Seiring ramainya pengunjung mulai banyak dijumpai warung makan di pantai ini. Fasilitas umum yang disediakan di sekitar pantai ini yaitu seperti kamar mandi, toilet, dan musholla. Di sekitar pantai ini juga banyak dijumpai tanaman jenis ubi jalar dan dijual warga di pinggir jalan menuju ke sana.
Harga tiket masuk (retribusi) kawasan pantai ini Rp. 2.000,00 per pengunjung sedangkan harga tiket parkir kendaraan di area pantai ini yaitu sebagai berikut : Bus Rp 10.000,00; Mobil Rp 5.000,00; Motor Rp 2.000,00 sedangkan sepeda Rp 1,000,00,
Secara umum untuk rekreasi dengan biaya yang relatif murah dan membawa kegembiraan bagi keluarga terutama anak-anak, pantai ini layak dikunjungi.